SULTRAKITA.COM, WATAMPONE — Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kabupaten Bone meresmikan Bank sampah unit Dinas Pariwisata di jalan MH Thamrin, Kamis(24/8).
Bank sampah ini merupakan terobosan dari Korpri untuk mendulang sampah jadi sesuatu yang bernilai rupiah, sehingga bisa bermanfaat dan tidak hanya menjadi masalah limbah.
Juga sebagai upaya mencegah agar sampah sampah plastik tidak masuk dan menumpuk di TPA Passippo sehingga otomatis bisa mengurangi kuantitas sampah yang ada di sana.
Sampah dipisah dan dikelompokkan kedalam jenisnya masing-masing yaitu sampah plastik, dus, dan besi/seng kemudian dimasukkan ke dalam Bank Sampah.
Sampah ini lalu ditimbang dan dijual perkilonya, yaitu sampah plastik 1000 Rupiah per kilo, dus 1000 rupiah perkilo dan besi atau seng 2000 rupiah perkilo.
Kemudian hasilnya akan masuk kedalam buku yang persis sama dengan buku tabungan, yang mencantumkan pemasukan dari hasil penjualan sampah tersebut.
Usai meresmikan Bank Sampah, Ketua Korpri Bone yang juga Sekda Bone Andi Islamuddin menyampaikan, pengadaan Bank Sampah ini merupakan inisiasi Korpri Bone dalam mengatasi masalah sampah.
“Korpri menginisiasi akan membentuk bank sampah di seluruh unit korpri, di 39 dinas dan Insya Allah akan ditindak lanjuti di 27 kecamatan,” ungkapnya.
Andi Islamuddin menjelaskan, Bank Sampah menjadi program kerja Korpri Bone karena masalah sampah merupakan masalah yang serius dan perlu penanganan bersama di Pemda Bone.
Ia berharap agar masyarakat memiliki kesadaran akan sampah dan tidak membuang sampah disembarang tempat.
“Harapan pemerintah kepada masyarakat bagaimana tercipta kesadaran agar masyarakat kabupaten Bone tidak membuang sampah sembarangan,dan harus merubah image masyarakat bahwa sampah itu bukan musuh/masalah tapi sampah itu adalah aset yang bisa menghasilkan kalau di kelola dengan baik,” pungkasnya. (WRD)