SULTRAKITA.COM, KOLAKA – Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka menggelar sosialisasi dan promosi penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN dan SBMPTN Sabtu (19/3/2022).
Selain sosialisasi yang digelar, USN Kolaka juga melakukan penandatanganan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan kepala SMA dan SMK sederajat dari wilayah Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur dan Bombana, di Auditorium.
Rektor USN, Dr.Azhari mengatakan, MoU ini bertujuan memberi jaminan kepada siswa yatim piatu, yatim, dan piatu serta tidak mampu secara ekonomi dan berprestasi untuk mendapatkan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah atau Bidikmisi ketika masuk di kampus USN.
“Kami ingin memastikan mahasiswa USN dari kalangan yatim, piatu, yatim dan piatu serta tidak mampu tetap menjadi prioritas utama mendapatkan beasiswa KIP Kuliah. Karena program ini sudah dijalankan selama bertahun-tahun di kampus ini,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, terkait dengan teknis kerjasamanya, pihak sekolah akan mengirimkan data siswa calon mahasiswa kategori yatim, piatu, yatim dan piatu serta berprestasi dari kalangan kurang mampu kepada USN.
Selanjutnya, lanjut Azhari, USN akan merekrut melalui jalur undangan atau bimbingan khusus untuk diterima di USN dengan status penerima KIP Kuliah.
“Hal ini sengaja kami inisiasi agar anak-anak yatim, piatu, yatim dan piatu dapat merasa nyaman untuk melanjutkan pendidikan sejak awal,โ jelasnya.
Selain empat kabupaten tersebut, USN juga akan melibatkan sekolah lainnya khususnya di wilayah kepulauan Sulawesi Tenggara untuk kerjasama.
“Insya Allah untuk wilayah kepulauan akan kita adakan pada Mei atau Juni yang akan datang,โ tandasnya.
Hal senada diungkapkan, Wakil Rektor I USN Kolaka, Ruslin Hadanu mengatakan, kerjasama ini merupakan bentuk kepedulian kampus terhadap calon mahasiswa yang kurang mampu.
“Jadi apabila ada anak yang tidak mampu ingin kuliah, sekolah akan memberikan usulan kepada pihak kampus, agar mendapatkan beasiswa,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kerjasama ini dilakukan karena kepala sekolah mengetahui betul apakah siswanya kurang mampu atau tidak.
“Pak rektor yakin, dan kami juga yakin bahwa kepala sekolah adalah orang pilihan d sekolahnya. Dan mereka tidak akan mendzolimi orang tidak mampu sehingga tidak diusulkan,” tandasnya.
Sementara itu, Koordinator KIP Kuliah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dr. Muni mengingatkan, pihak USN agar mahasiswa penerima KIP Kuliah terus dibina untuk mempertahankan prestasi akademiknya. Sebab syarat utama untuk memperoleh bantuan KIP adalah memiliki indeks prestasi baik. (Bak)