SULTRAKITA.COM, BONE — Sebagai Wujud pelesrarian Budaya,Yayasan Adat Pabbaju Ridie Kabupaten Bone menggelar syukuran dan Mattula Bala.
Acara yang merupakan tradisi kerajaan Bone ini diadakan di dua tempat, yakni di kediaman Andi besse Aminah, Kompleks Btn Graha Cantika Bone, dan tanah lapang daerah Paloi, Jumat (24/2).
Andi Besse juga merupakan Ketua Yayasan Adat Pabbaju Ridie,salah satu lembaga yang ikut melestarikan budaya suku bugis.
Saat ditemui, Andi Besse mengatakan bahwa kegiatan seperti ini perlu dilaksanakan agar kita tidak melupakan jati diri kita sebagai anak bangsa yang memiliki keragaman budaya.
” Saya berharap agar budaya dan adat istiadat suku bugis tidak punah tergerus perkembangan zaman dan tekhnologi,” ungkapnya.
Acara ini dibuka oleh bupati Bone yang diwakili oleh pelaksana tugas Kepala Dinas Kebudayaan,Hj Andi Murni.
Dalam sambutannya ia menuturkan bahwa pelestarian budaya merupakan hal yang penting, karena merupakan bentuk komitmen untuk melestarikan tradisi dan menghargai budaya senbagai cerminan nilai dan karakter suatu bangsa atau daerah.
“Saat ini kita tidak boleh menutup mata bahwa anak2 kita sudah mulai melupakan tradisinya, karena itu, kami sangat mengapreasi atas terselenggaranya acara seperti ini,” Kata Andi Murni.
Untuk diketahui, acara syukuran dan Mattula Bala ini berlangsung khidmat, turut dihadiri Danramil 1407-07 Kapten Infanteri Muhammad Yusuf, Sekcam Tanette Riattang, sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama, serta ratusan masyarakat Bone yang datang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
Adapun prosesi adat Bone yang digelar diantarannya adalah Marraga (bola takraw), Maddekko (menumbuk padi), Massempe (adu kaki), dan Mappere (ayunan). (WRD)