SULTRAKITA.COM, KOLAKA – PT Vale melaksanakan sosialiasi prakualifikasi dengan asosiasi kontraktor yang berada di blok Pomalaa, kegiatan yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kolaka dihadiri sejumlah asosiasi kontraktor diantaranya Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI), Himpunan Pengusaha Pomalaa (HIPPO), Himpunan Pekerja Primbumi Mekongga (HP3M), Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI), ASKOJAP dan AMALA.
Supervisor Project Environment PT Vale Indonesia Tbk, Tamrin menjelaskan, tujuan sosialisasi prakualifikasi adalah untuk mengelompokkan rekanan-rekanan yang ada di blok Pomalaa berdasarkan bidang pekerjaan, kualifikasi dan kemampuan teknisnya.
“Output dari sosialisasi ini adalah dengan adanya prakulifikasi akan dijadikan dasar untuk melaksanakan tender, jadi kontraktor atau rekanan mana yang akan diundang untuk suatu pekerjaan tertentu, kita sesuaikan dengan bidangnya, kualifikasi, kemampuan teknisnya,” kata Tamrin, Jumat (1/4)
Menurut Tamrin, karena prakulifikasi ini adalah yang pertama dilaksanakan di Blok Pomalaa, maka akan dibuat sederhana dan tidak seketat dibanding di Sorowako.
“Kalau di Sorowako, setelah rekanan memasukkan dokumen akan dilakukan verifikasi faktual atau kunjungan lapangan, namun di Blok Pomalaa hanya dilakukan verifikasi dokumen tanpa adanya verifikasi atau kunjungan lapangan, dengan harapan prosesnya lebih cepat dan tidak memberatkan rekanan,” ungkap Tamrin.
Terkait penggunaan jasa rekanan nasional, menurut Tamrin, bahwa dalam kontrak dengan rekanan atau kontraktor nasional, ada persyaratan dalam kontrak yang membolehkan penggunaan sub kontraktor lokal.
“PT Vale sangat memperhatikan pemberdayaan kontraktor lokal, untuk itu jika ada kontraktor nasional yang membutuhkan sub kontraktor, kami sudah punya data kontraktor lokal mana saja yang bisa bermitra dengan kontraktor nasional pemenang tender,” urainya
Sementara itu, Sekretaris Himpunan Pekerja Primbumi Mekongga (HP3M) mengatakan bahwa dengan adanya perlakuan khusus terhadap kontraktor lokal di Blok Pomalaa, Dirinya berharap PT Vale benar-benar akan memberdayakan kontraktor lokal.
“Perlakuan khusus terhadap kontraktor lokal di Blok Pomalaa ini, semoga benar-benar dilaksanakan, bukan hanya sekedar retorika belaka,” kata Malik yang juga adalah bendahara Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI) Kolaka.
Namun dirinya berharap PT Vale segera merealisasikan pembangunan pabrik di Pomalaa, sehingga pemberdayaan kontraktor lokal bisa terealisasi dan bermitra dengan PT Vale untuk durasi panjang, selain itu dengan adanya pabrik tentunya akan menyerap banyak tenaga kerja. (bak)