SULTRAKITA.COM – PT. Antam dalam rangka mewujudkan kepedulian dalam mengelola lingkungan hidup menggelar kegiatan Restorasi Ekosistem yang merupakan rangkaian kegiatan HUT PT Antam ke 53 yang disinergikan dengan perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021.
Menurut Public Relation Department Head PT ANTAM Tbk UBPN Sultra Bambang Tri Ariwibowo, Restorasi Ekosistem meliputi kegiatan transplantasi terumbu karang (Save Coral 2021), pembersihan pesisir dan dasar laut (Coastal And Seabed Clean Up 2021) serta rehabilitasi hutan bakau (Penanaman 2000 Mangrove). Save Coral 2021 dilaksanakan dengan menggunakan metode Spider Web dimana struktur dari besi 10 mm dibentuk menyerupai jaring laba-laba dan direkayasa permukaannya sehingga karang yang ditransplantasikan dapat tumbuh dengan baik. Selain itu permukaan struktur Spider Web yang sengaja dibuat kasar juga mendukung terjadinya natural recruitment dimana larva karang yang melayang-layang secara alami di air laut dapat menempel dan tumbuh pada struktur tersebut.
Sementara itu Taufik Ahmady ketua ADC, yang bertugas sebagai Health, Safety and Environment (HSE) Manager PT ANTAM Tbk UBPN Sultra Manager menjelaskan kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan hanya dengan satu kegiatan seremonial tetapi harus dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan.
“Kegiatan Restorasi Ekosistem merupakan kegiatan yang berkesinambungan, memperbaiki lingkungan yang rusak tidak dapat dilakukan hanya dengan satu kegiatan seremonial, pemantauan maupun penyulaman terhadap bibit karang yang tidak tumbuh mutlak dilakukan sehingga kegiatan Save Coral 2021 harus dilaksanakan secara konsisten dan memberikan manfaat bagi ekosistem laut”, ungkap Taufik
Save Coral 2021 yang juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan Restorasi Ekosistem yang dilaksanakan di perairan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara pada tanggal 1 dan 2 Juli 2021 diturunkan (deploy) sebanyak 50 struktur Spider Web dengan total bibit karang yang ditransplantasikan sebanyak 900 fragmen bibit terumbu karang.
Masih dalam rangkaian kegiatan Restorasi Ekosistem, kegiatan Coastal And Seabed Clean Up 2021 dengan membersihkan satu segmen pantai sepanjang 200 m serta melintang sejauh 50 meter ke arah ke laut sampai dengan kedalaman 5 m. Dari kegiatan ini diperoleh 12 net bag (12 m3) sampah dengan berat 175 kg yang didominasi oleh sampah plastik. Selain sampah plastik berbagai sampah lainnya seperti kaca, kain, logam, karet serta stirofoam. Di alam sampah ini membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terdegradasi sehingga dapat membahayakan ekosistem laut. Sampah yang terkumpul kemudian dibawa dan dibuang pada fasilitas pengelolaan sampah di TPA Antam Pomalaa
Sedangkan kegiatan Penanaman 2.000 Mangrove melibatkan masyarakat sekitar dilaksanakan pada tanggal 6 juli 2021 di Kecamatan Tapunopaka, Kab. Konawe Utara, Sulawesi Tenggara merupakan komitmen PT Antam untuk mengelola lingkungan hidup dengan baik di seluruh area operasinya, termasuk di area operasi penambangan di Konawe Utara.
Sementara itu Charles Andrianto Mine Environmental Management Departement Head menjelaskan, di masa Pandemi Covid-19 ini tidak menyurutkan niat kami untuk tetap berkarya. Pelaksanaan kegiatan tetap dilakukan dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat. Jika setiap orang peduli akan sampah yang dihasilkan dan menyadari bahwa keindahan bawah laut merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa, pasti ekosistem laut akan terjaga dan hidup pun akan semakin nikmat.
Pihaknya berharap semoga di usianya yang ke-53 tahun, PT. Antam semakin sukses, maju serta senantiasa berwawasan lingkungan dalam melaksanakan operasi penambangan di seluruh operasinya. Mari bersama-sama menjaga dan memperbaiki laut agar senantiasa sehat, bersih dan indah sesuai dengan motto ADC underwater world is our second habitat. (pc)