SULTRAKITA.COM, WAKATOBI – Refleksi Satu Tahun Kepemimpinan Haliana-Ilmiati Daud (HATI) sebagai Bupati dan wakil Bupati Wakatobi diwarnai unjuk rasa dari Koalisi Parlemen Jalanan (KPJ).
Unjuk rasa KPJ berlangsung di depan Kantor Bupati Wakatobi, Selasa (05/10). Pengunjuk rasa menilai selama pemimpin, pasangan HATI gagal merealisasikan Visi Misi untuk mensejahterakan masyarakat Wakatobi.
Dalam Orasinya, Koordinator KPJ dan Milenial HATI, Emen Lahuda memaparkan, indikasi gagalnya Pemerintahan Haliana-Ilmiati disebabkan hingga satu tahun memimpin, banyak Visi Misi pasangan tidak terealisasi.
“Mana itu Rp 1 milyar perdesa yang dijanjikan ke masyarakat Wakatobi,” kata Emen Lahuda.
KPJ juga menyoroti sejumlah program kerja HATI, seperti program bawang merah dan udang vaname.
Program tersebut dianggap sebagai pemborosan anggaran dan tidak berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami menduga ada korupsi dalam pengadaan bawang merah yang menelan anggaran sekitar Rp 400 karena hingga saat ini tidak ada produksi bawang merah pasca di launching. Hal yang sama pun terjadi dalam pengadaan dan launching udang vaname,” ungkap Emen Lahuda dalam orasinya.
Salah seorang orator, Safar, meminta Bupati Wakatobi Haliana mengakui bahwa satu tahun kepemimpinannya ini gagal karena tidak ada visi dan misinya yang terealisasi.
“Perubahan yang dijanjikan, ternyata perubahan kearah yang lebih buruk,” paparnya.
Unjuk rasa KPJ di depan Kantor Bupati Wakatobi sempat memanas karena masa memaksa masuk untuk bertemu sejumlah pejabat. Pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri karena gagal bertemu pejabat terkait. (UH)