SULTRAKITA.COM, Kolaka –Tim Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa)Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka dan Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari berkolaborasi menggelar pelatihan pengolahan sampah di Balai Desa Popalia, KecamatanTanggetada, Kabupaten Kolaka dengan tagline “Rubah Sampah Jadi Uang” (RuSaJU), Jumat (10/11/2023).
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua LPPM-PMP USN Kolaka Nursamsir, S.E.M.Si., Kepala Pusat Penelitian Isra Djabbar, S.Sos, M.AP., Camat Tanggetada Muslyadin, S.IP.,M.Si., Kepala Desa Popalia Ramadan, Sekdes Popalia Mashuri, Tim Pelaksana dan Pendamping Kosabangsa, serta peserta dari unsur Bumdes Popalia, Karang Taruna, serta warga dan tokoh masyarakat setempat.

.Camat Tanggetada, Muslyadin, S.IP.,M.Si saat membawakan sambutan
Puluhan peserta terlihat antusias mengikuti kegiatan pelatihan yang berrtujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, peningkatan keterampilan, dan harapan dapat meningkatkan penghasilan secara finansial untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Pelatihan tersebut mencakup topik pembahasan sampah organik dan anorganik dengan menghadirkan narasumber La Agus, S.Pt selaku CEO PT TPS dan Haerulla, S.Kom selaku CEO Aplikasi NAMPAH Kolaka.
Dr. Sarmadan, S.Pd.,M.Pd.selaku Ketua Tim Pelaksana Kosabangsa USN Kolaka bersama Ir. Muh. Nurtanzis Sotoyo, S.Kom., M.Cs., IPP. dan La Ode Awal Sakti, S.H., M.H. selaku anggota tim menyampaikan, perlunya komitmen dan kemitraan antara berbagai pihak untuk mengatasi persoalan sampah khususnya di Desa Popalia, baik dari pihak pemerintah, perguruan tinggi, perusahaan melalui program CSR, dan organisasi non-profit.

Peserta pelatihan bersama narasum bersedang mendemonstrasikan proses pengalahan sampah organik menjadi pupuk
“Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini fokus pada pengelolaan sampah secara lebih efektif, ramah lingkungan, dan berbasis pada peningkatan penghasilan masyarakat melalui pengolahan sampah secara berkelanjutan.Untuk mendukung tujuan tersebut, diperlakukan kolaborasi dan kemitraan lintas sektor,” ujar Sarmadan.
Ketua LPPM-USN Kolaka, Nursamsir, S.E., M.Si menyampaikan, bahwa kegiatan Kosabangsa merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang diprogramkan oleh Kemendikbudristek, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.

Sampel produk pengolahan sampah organik menjadi “Pupuk RuSaJU Kosabangsa” yang akan menyasar segmen pasar rumah tangga
dengan kemasan 2kg dan 5kg.
“Kami berharap melalui Program Kosabangsa, masyarakat dapat lebih memahami dan mampu mengelola sampah dengan baik sehingga dapat memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar dan masyarakat DesaPopalia,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Tanggetada Muslyadin, S.IP., M.Si mengatakan, Program Kosabangsa yang mengangkat persoalan sampah di Desa Popalia sangat relevan dengan program yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kolaka.

Bantuan mesin pencacah sampah plastik
Sementara itu, Tim Pendamping Kosabangsa dari Universitas Halu Oleo Kendari yang diwakili oleh Prof. Dr. Ruslin, S.Pd.,M.Si sangat berharap kegiatan ini menjadi program yang berkelanjutan yang manfaatnya dapat dirasakan secara jangka panjang.
“Untuk memastikan program Kosabangsa dalam pengelolaan sampah ini tetap berjalan pada tahun-tahun mendatang, kami akan melakukan MoU antara Fakultas Farmasi UHO dan Pemerintah KecamatanTanggetada. Selain itu, mahasiswa akan diarahkan untuk melakukan kegiatan bakti sosial lapangan di Desa Popalia” ujarRuslin yang juga sebagai Dekan Farmasi UHO Kendari.

Bantuan mesin pencacah sampah plastik
Dalam pelatihan tersebut, dilakukan sesi tanya jawab interaktif dan workshop praktis untuk memastikan peserta benar-benar memahami konsep dan aplikasi pengolahan sampah organik. Peserta sangat antusias mengikuti keseluruhan proses pelatihan.
“Pelatihan ini telah memberikan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan baru tentang bagaimana mengelola sampah menjadi produk yang bisa bernilai ekonomis. Rencana pupuk organik hasil olahan dari Bumdes dan Karang Taruna Desa Popalia dengan brand RuSaju Kosabangsa akan dikemas dengan segmen pasar Rumah Tangga kemasan 2kg dan 5kg. Kebutuhan pupuk organik di rumah tangga akhir- akhir ini semakin meningkat seiring dengan program ketahanan pangan yang dijalankan oleh pemerintah.Adapun untuk pemasarannya
dengan metode online shop dan offline,” ujar Mirsan selaku Ketua Bumdes Popalia sekaligus salah satu peserta dalam pelatihan.

Tim Kosabangsa USN Kolakadan UHO Kendari, disaksikan oleh Ketua LPPM-PMP USN Kolaka saat memberikan bantuan alat dan mesin kepada Bumdes dan Karang Taruna Desa Popalia
“Baru-baru ini kami terlibat dalam studi tiru di Kabupaten Banyumas yang sukses dalam pengelolaan sampah. Di sana sampah organik diolah menjadi pupuk, sedangkan sampah anorganik diubah menjadi paving block. Sehingga sampah yang dibuang di TPA tinggal sedikit. Semoga praktik baik tersebut dapat kita ikuti di KecamatanTanggetada,” ujar Muslyadin.
Sebagai bentuk dukungan dan kemitraan dalam Program Kosabangsa, Pemerintah KabupatenKolaka melalui Camat Tanggetada menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan lahan 2 ha sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dananya sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kolaka.
Langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah yang sejalan dengan tujuan Kosabangsa yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikandan Kebudayaan. Lokasinya berada di Jalan Padat Karya Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka.
Pada akhir pelatihan, dilakukan juga penyerahan bantuan kepada Bumdes dan Karang Taruna melalui Pemerintah Desa Popalia. Bantuan tersebut diantaranya 1 paket mesin pencacah sampah organik, 3 papan informasi tertib sampah, 2 gerobak sampah, 4 bak sampah permanen, skop, pacul, masker, dan sebagainya.
Menanggapi bantuan tersebut, Kepala Desa Popalia, Ramadan, mengungkapkan rasa terimakasihnya.”Bantuan ini sangat bermanfaat bagi Desa Popalia. Bantuan alat dan mesin ini akan dikelola oleh Bumdes dan Karang Taruna Desa Popalia untuk digunakan dalam pengeloaan sampah untuk mewujudkan Desa Popalia bebas sampah, dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Ramadan. (pry)