SULTRAKITA.COM, WAKATOBI — Didampingi Lima Dosen, 55 Mahasiswa Universitas Dayanu Ikhsanuddin (Unidayan) Kota Baubau menyambangi situs sejarah Benteng Suo-Suo yang berada di Desa Kahianga, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, untuk menggelar Bakti Sosial ( Baksos), Selasa, 22 Februari 2022.
Dalam kegiatan Baksos yang diguyur dengan hujan, Mahasiswa Unidayan tetap antusias bahu membahu membersihkan sampah plastik dari halaman hingga ke dalam benteng sebagai bentuk kecintaan dan pelestarian warisan budaya.
Ketua Panitia Kemahasiswaan, Rahmat mengatakan, para pejuang dulu sangat banyak berjasa yang tidak pernah bisa dihitung pengorbanan mereka hingga kita generasi saat ini menikmati hasilnya.
“Kita yang generasi sekarang, harus lebih giat untuk melestarikan warisan budaya atau pusaka. Peninggalan sejarah mempunyai nilai yang sangat tinggi dan sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Apalagi Desa Kahianga merupakan desa wisata untuk terus memelihara kebersihan dari sampah plastik yang berserahkan,” ucapnya.
Salah satu Dosen Unidayan, Afdal Syarif menuturkan, generasi penerus bangsa bertanggung jawab untuk merawat dan menjaga peninggalan bersejarah yang memiliki beberapa manfaat seperti menambah khasanah budaya, menambah pendapatan desa melalui kegiatan wisata, sebagai buktinyata peristiwa sejarah yang dapat diamati sekarang dan menambah wawasan maupun memperkokoh rasa persatuan.
“Kegiatan kami di pulau Tomia Wakatobi, selain Baksos di Benteng Suo-Suo, kami juga Aksi bersih-bersih di jejak sejarah yang merupakan salah satu spot wisata Rawa Selo Kahianga. Selain itu. Mahasiswa kami juga antusias mengikuti vaksinasi di Gallery Kahianga (bukit waruu) dari Puskesmas Usuku, Kecamatan Tomia Timur (Senin 21/2/2022). Sebanyak 20 orang divaksin dengan jenis sinovac,” tuturnya.
Salah satu pemuda Tomia, Rial Hadi mengatakan, di benteng Suo-Suo merupakan jejak sejarah islam yang lebih dikenal dengan peradaban islam yang dibawa oleh Encik Sulaiman.
“Situs budaya ini harus betul-betul dirawat dan terus dilestarikan. Kita sangat berharap masyarakat yang melakukan aktifitas di luar benteng (halaman) maupun beraktifitas di dalam benteng Suo-Suo harus sadar diri untuk tidak membuang puntung rokok dan makanan yang berkemasan plastik maupun di situs sejarah lainnya,” beber Rial. Selasa (22/2/2022).
Sayapun, lanjut Rial menyampaikan, sangat mengapresiasi kegiatan Mahasiswa Unidayan dari Fakultas Teknik Mesin ini yang memberikan dukungan pelestarian dan kebersihan situs sejarah di Pulau Tomia. Karena kebanyakan Mahasiswa yang bertandang untuk berkegiatan di Tomia sangat jarang menggelar Baksos di situs-situs sejarah.
“Semoga masyarakat selalu mengedepankan ahlak yang baik untuk menjaga kebersihan sampah plastik, karena Wakatobi salah satu top destinasi pariwisata,” tutupnya. (AN)