SULTRAKITA.COM, WAKATOBI – Pengoperasian Listrik di Sumber Air Te-e Hu’u Matahora akhirnya diresmikan Bupati Wakatobi H Arhawi, pada Minggu 13 Semptember 2020.
Dengan Pengoperasian Listrik di Sumber Air Te-e Hu’u ini, sebanyak 11 Desa di Wangi-wangi bisa menikmati Suplai Air Bersih dari PDAM Wakatobi, setiap harinya.
Sebelumnya, dalam 10 tahun terakhir pengelolaan sumber Air Te-e Hu’u oleh PDAM hanya mengandalkan Generator, akibatnya suplai air bersih di 11 Desa di Wangi-wangi hanya dilakukan seminggu sekali.
Menanggapi hal itu, Dariono, salah seorang Pemuda dibalik perjuangan Suplai Air Bersih di 11 Desa di Wangi-wangi, mengapresiasi kinerja Pemda Wakatobi, Anggota DPRD, PDAM, PLN Wangi-Wangi, serta tokoh masyarakat Pokambua, Maleko dan Wungka, yang turut andil dalam memperjuangan suplai air bersih bagi masyarakat.
Dariono mengenang awal mula dirinya bersama pemuda Wangi-wangi melakukan konsildasi, kepada tokoh masyarakat di 11 Desa yang masih kesulitan mendapat Suplai Air Bersih dari PDAM Wakatobi.
” Mereka di 11 Desa selama ini, hanya di aliri air PDAM seminggu sekali, kadang juga dua minggu sekali, tergantung suplai solar di Generator milik PDAM, ” kenang Dariono saat di Konfirmasi, Senin (14/09).
Melihat kondisi ini, ia bersama perwakilan Pemuda dan tokoh masyarakat melakukan komunikasi dengan pihak PDAM.
Kala itu pihak PDAM menjelaskan jika Generator beroperasi selama 24 jam maka PDAM akan mengalami kerugian akibat penggunaan solar berlebih.
” Solusinya adalah harus dialihkan dari tenaga diesel ke tenaga listrik, ” kata Dariono.
Mengetahui permasalahan yang terjadi, selanjutnya ia bersama tokoh masyarakat melanjutkan pergerakan menuju Kantor DPRD Wakatobi, untuk menyampaikan aspirasi dari Warga di 11 Desa tersebut.
” Alhamdulillah kami diterima di ruang aspirasi, kami sampaikan bahwa sekarang warga resah, dimana beberapa Desa belum dipenuhi kebetuhan dasarnya, yaitu suplai air bersih setiap hari, ” jelasnya.
Lebih lanjut Dariono menjelaskan, Aspirasi masyarakat tentang suplai Air Bersih mendapat respon positif dari pihak terkait, utamanya Pemda, DPRD PDAM, dan PLN, sehingga warga dari 11 Desa ini bisa menikmati Suplai Air Bersih setiap hari.
” Dan yang paling penting adalah terkait dengan bagaimana Desa di pegunungan bisa dijadikan Agro Wisata, dimana salah satu kebutuhan dasar untuk menjadi Desa Agro Wisata adalah tersedianya fasilitas air bersih, ” tutupnya. (UH)