SULTRAKITA.COM, WAKATOBI – Masa Pandemi patutnya tidak mengurangi kreatifitas kita dalam berkarya, seperti halnya yang dilakukan Pemuda asal Pulau Tomia ini.
Muhammad Sukriman namanya, Pemuda 28 Tahun, warga Lingkungan Bahari Timur, Kelurahan Bahari, Kecamatan Tomia Timur ini merubah sampah Anorganik seperti plastik menjadi mainan dan aneka kerajinan lainnya.
Ide ini berawal saat Pandemi Covid-19 setahun lalu, Sukriman saat itu berjalan di seputaran Pantai di wilayah Tomia.
Banyak sampah plastik yang ia lihat berserakan di pantai itu menggugah hatinya, ia lalu mengumpulkan sampah tersebut lalu dibawa pulang.
Setibanya dirumah, sampah plastik dan sampah lain berupa potongan kayu, batok kelapa, dan bambu itulah yang kemudian ia ubah menjadi mainan dan aneka perkakas kebutuhan rumah tangga.
Semua prosesnya ia kerjakan secara manual. Berkat ketekunannya, Sukriman berhasil mengolah aneka sampah tersebut menjadi mainan dan hiasan seperti sendok garpu, alat tradisional (Heandu), gantungan kunci dari plastik, dan gelas dari kayu dan bambu.
Sukriman menjelaskan hasil kerajinan berupa mainan ia bagikan secara gratis kepada anak-anak di Lingkungannya, sementara souvenir ia jual sebagai cendramata bagi wisatawan atau menjadi aneka hiasan bagi penduduk lokal.
Ia menambahkan beberapa mainan sengaja ia bagikan kepada anak-anak mengingat dimasa Pandemi, aktivitas anak-anak lebih banyak dihabiskan dirumah.
” Sekaligus meransang pola pikir bagi anak untuk melestarikan lingkungan melalui daur ulang sampah menjadi mainan, tentunya ini bernilai edukasi tentang bagaimana menjaga lingkungan sekitar kita, ” ucap Sukriman, Sabtu (05/6).
Semangat Sukriman dimasa Pamdemi dengan mengumpulkan sampah dan mengubahnya menjadi aneka kerajinan dan mainan tentunya patut diapresiasi oleh berbagai pihak.
Selain bernilai edukatif untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, juga bernilai ekonomi bagi masyarakat setempat. (AN)