Menu

Mode Gelap

Opini · 16 Jan 2022 18:32

Potensi TOGA Untuk Meningkatkan Imunitas Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Kelurahan Puuwatu, Kota Kendari


Potensi TOGA Untuk Meningkatkan Imunitas Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Kelurahan Puuwatu, Kota Kendari Perbesar

Oleh : Dr. SRI AMBARDINI, M.Si (Tim PKMI; Program Pengabdian Kepada Masyarakat Internal, Pascasarjana Universitas Halu Oleo)

Kelurahan Puuwatu merupakan salah satu kelurahan strategis dalam Kecamatan Puuwatu, yang letaknya di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Konawe, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kadia dan Kecamatan Wua-Wua, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Mandonga, dan sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Baruga dan Kabupaten Konawe.

Jumlah Penduduk di Kecamatan Puuwatu sebanyak 35.478 jiwa, yang bermukim di Kelurahan Puuwatu sebanyak 7.458 jiwa yang terdapat dalam 1.539 rumah tangga (BPS, 2018). Jumlah penduduk merupakan sumberdaya manusia yang penting karena masyarakat dengan segala potensi yang dimiliki dapat menjadi modal penting dalam pembangunan nasional, dalam segala aspek. Kualitas sumberdaya manuasia (SDM) sangat terkait dengan kemampuan masyarakat untuk mengelolah dan memanfaatkan sumberdaya yang ada guna memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya, terutama dimasa pandemi COVID-19 berkepanjangan yang menyebabkan sebagian besar masyarakat terdampak dalam kesehatan dan perekonomiannya.

Anggota dari Dasa Wisma dan Majelis Taklim di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu merupakan SDM yang sangat potensil untuk ditingkatkan pemahaman dan keterampilannya dalam pengelolaan TOGA, dimana pada umumnya anggota dari mitra ini masih kurang pengetahuan tentang jenis-jenis tanaman di sekitar dan pegolahan serta pemanfaatn TOGA (Tanaman Obat Keluarga) yang dapat meningkatkan sistem imun di masa pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung saat ini sehingga dianggap sangat perlu melakukan suatu upaya dalam bentuk kegiatan pengabdian pada masayarakat dibawah koordinasi tim akademisi.

Perumahan BTN BPN (Badan Pertanahan Nasional) merupakan salah satu kompleks yang terdapat di Kelurahan Puuwatu, Perumahan ini memiliki keistimewaan tersendiri dibanding perumahan yang terdapat di Kota Kendari karena perumahan ini memiliki luas tanah lebih besar yang diberikan oleh Badan Pertanahan Kota Kendari dengan tujuan menjadi hunian yang nyaman bagi anggota keluarga dari Pegawai BPN di Sulawesi Tenggara, namun dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, Kompleks ini sekarang bukan hanya dihuni oleh keluarga pegawai BPN.

Dengan luas lahan yang dimiliki anggota keluarga di dalam kompleks BPN yang terdiri dari 120 rumah tangga yang terbagi dalam 3 Rukun tetangga ini, semua rumah tangga memiliki kelebihan lahan di luar bangunan rumah sehingga banyak dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang dianggap bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga tanaman obat keluarga (TOGA).Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, sehingga mudah dan murah dilakukan bagi keluarga.
Berdasarkan pengamatan dan hasil diskusi dengan anggota Dasa Wisma BTN BPN dan Majelis Taklim BPN Kelurahan Puuwatu sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian ini, diperoleh permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

Baca juga :   Dariono, Pemuda di Balik Perjuangan Suplai Air Bersih di 11 Desa

1. Anggota mitra pada dasarnya sudah memiliki jiwa untuk berusaha meskipun belum berusaha dalam bidang pengolahan TOGA. Pada umumnya anggota dari mitra masih kurang pengetahuan tentang jenis-jenis dan manfaat TOGA. Saat ini TOGA sangat bermanfaat terutama di masa pandemi COVID-19 sebagai imunomodulator (tanaman obat yang mengandung zat aktif, seperti: Jahe Merah dengan zat aktif Quercetin; Temulawak dengan zat aktif Curcuminoid; Kunyit dengan zat aktif Curcumin, dan Meniran dengan zat aktif flavanoid), juga dapat mengurangi gejala COVID-19, seperti batuk-pilek dengan olahn rimpang Kencur dan mual-muntah dengan olahan Jahe (Rosalina, 2020).

2. Kurang mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola TOGA menjadi produk kesehatan yang dapat sangat bermanfaat di masa pandemi COVID-19.

3. Memiliki keterbatasan keterampilan dalam mengemas produk TOGA yang layak, higienis dan menarik sehingga dapat dijadikan peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian keluarga.

Solusi yang ingin dicapai melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu Kota Kendari adalah:

1. Memperluas wawasan dan pengetahuan masyarakat di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu mengenai jenis-jenis TOGA, potensi dan pemanfaatannya sebagai bahan aktif yang dapat meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi COVID-19.

2. Meningkatkan keterampilan masyarakat di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu dalam pengolahan TOGA menjadi produk kesehatan yang dapat sangat bermanfaat di masa pandemi COVID-19.

3. Meningkatkan kemampuan masyarakat di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu memproduksi variasi olahan TOGA sehingga menjadi lebih digemari masyarakat.

4. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu dalam mengemas produk TOGA yang layak, higienis dan menarik sehingga dapat dijadikan peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian keluarga.

Universitas Halu Oleo (UHO) merupakan perguruan tinggi negeri terbesar di Sulawesi Tenggara yang telah banyak memberikan kontribusi sejak berdiri sampai sekarang. Khusus Tridharma bidang pengabdian pada masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) telah cukup banyak melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pada tahun 2015, LPPM UHO melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebanyak 95 judul dari berbagai sumber dana, yaitu DIKTI sebanyak 78 kegiatan, swadana 15 kegiatan dan BLU-UHO 2 kegiatan. Oleh karena itu, LPPM UHO akan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh para akademisi di ruang lingkup UHO untuk mengaplikasikan teknologi tepat guna yang merupakan wujud tridharma perguruan tinggi.

Target luaran yang diharapkan dapat terwujud dalam kegiatan ini adalah sumberdaya TOGA yang terdapat di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu dapat diolah melalui peningkatan pengetahuan dan wawasan masyarakat menjadi produk kesehatan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa Pandemi COVID-19; terbentuk usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak dibidang produksi olahan TOGA; dan peningkatan pendapatan dan perekonomian masyarakat di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu melalui usaha pemasaran produk olahan TOGA yang bermanfaat untuk kesehatan, higienis dan menarik.

Baca juga :   Abu Hasan "Jangan Galau”

Metode yang dilaksanakan pada kegiatan pengabdian ini adalah: metode ceramah, diskusi dan demontrasi atau praktek langsung. Materi ceramah antara lain tentang jenis-jenis TOGA dan kandungan senyawa aktifnya yang dapat berfungsi sebagai imunomodulator, mengurangi gejala COVID-19 dan mengatasi faktor komorbid COVID-19 (Kemenkes RI, 2020). Selanjutnya praktek pengolahan TOGA menjadi produk kesehatan, kemudian diskusi (Tanya jawab). Terakhir dilakukan evaluasi terhadap keterampilan peserta dan produk yang dihasilkan.

Tahapan proses pengolahan TOGA ditampilkan pada Gambar 1. Penjelasan lebih rinci mengenai tahapan proses pada Gambar 1 akan dijelaskan pada gambaran Ipteks yang akan ditransfer pada masyarakat mitra (Lampiran 2). Tahap tersebut merupakan rangkaian proses pengolahan bahan baku menjadi produk.

Gambar 1. Diagram Alir Pengolahan Jamu Herbal TOGA.

Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu mengenai pengolahan dan pemanfaatan TOGA sebagai produk kesehatan, terutama di masa pandemi COVID-19 memerlukan tim akademisi dari beberapa bidang kepakaran untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Bidang kepakaran yang paling dibutuhkan adalah (1) bidang Fisiologi tumbuhan dan Biokimia yang bertanggung jawab dalam pengenalan dan pemanfaatan jenis-jenis TOGA yang mengandung metabolit sekunder yang berperan sebagai imunomodulator pada sistem imun tubuh.; (2) Genetika dan ekofisiologi yang berperan dalam penerapan bioteknologi terhadap pengolahan dan pemanfaatan TOGA sebagai produk kesehatan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, terutama di masa pandemi COVID-19. Oleh karena itu, tim pengusul yang terlibat dalam program ini dipilih berdasarkan kepakaran ilmu tersebut. Tim pengusul dan tugas dalam kegiatan Pengabdian ini terdiri dari Dr. Sri Ambardini, M.Si., Porf. Analuddin, S.Si., M.Si., M.Sc., Ph.D., Dr. Muzuni, S.Si., M.Si., dan Dr. Hj. Sitti Wirdhana Ahmad, S.Si., M.Si.

Pengolahan TOGA menjadi bahan kering yaitu melakukan produksi simplisia berbasis CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik). Simplisia dapat diolah dapat bentuk rajangan kering maupun serbuk dan dapat dikembangkan ke arah pengobatan herbal maupun bumbu dapur berkualitas. Bahan segar dapat diolah menjadi produk keripik sayur yang berpotensi sebagai obat dan menu sehat untuk terapi supportif pada penderita penyakit degeneratif (Depkes RI, 2000). Optimalisasi dan Pemanfaatan budidaya dan pengolahan TOGA menjadi sediaan obat tradisional yang bernilai ekonomis di masa pandemi sangat perlu dilakukan, hal ini tertuang dalam Kebijakan Pemanfaatan Obat Tradisional Di Era Pandemi COVID-19 seperti yang disampaikan oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kementrian Kesehatan RI dalam kegiatan Webinar INDOHCF, hari Kamis 4 Juni 2020.

Baca juga :   Sulitnya Palestina Berdaulat

Bedasarkan permasalahan mitra (anggota Dasa Wisma BTN BPN dan Majelis Taklim Masjid An-Nur Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu) maka Tim Pengabdian UHO telah melakukan sosialisasi dengan warga peserta pengabdian di Kelurahan Puuwatu Kota Kendari.

Sosialisasi tentang jenis-jenis TOGA dan potensi pemanfaatannya sebagai produk kesehatan bernilai ekonomi di masa pandemi COVID-19 telah dilakukan oleh Tim Pengabdian KKN UHO Fakultas MIPA. Sasaran dalam sosialisasi ini adalah anggota Dasa Wisma BTN BPN dan Majelis Taklim Masjid An-Nur Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu Kota Kendari. Diharapkan kegiatan ini dapat merubah pola pikir dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola TOGA. Pemberian pelatihan cara pengolahan dan mengemas produk olahan TOGA yang bermanfaat bagi kesehatan, higienis dan menarik sehingga dapat digunakan sebagai peluang usaha bagi masyarakat di Kelurahan Puuwatu Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari dilakukan oleh Tim KKN Pengabdian UHO yang di bimbing oleh ibu Dr. Sri Ambardini, M.Si.

“Kandungan antioksidan dan senyawa metabolit sekunder dalam Tanaman Obat Keluarga (TOGA) termasuk Jahe dan Kunyit menjadi usulan produk tradisional menyehatkan stamina dan daya tahan tubuh selama masa pandemi COVID-19 serta jika dikelola dalam komunitas ibu-ibu dasa wisma dapat meningkatkan perekonomian mikro di lingkungan setempat melalui pemasaran produk dengan label yang murah serta higienis” tambah ibu Dr. Sri Ambardini, M.Si.

Kegiatan ini dilakukan pada waktu yang sama untuk setiap kelompok agar keterampilan dapat merata pada masyarakat Kelurahan Puuwatu sehingga teknologi ini dikenali dengan baik dan dapat digunakan sebaik mungkin oleh seluruh masyarakat. Pelatihan diberikan dalam bentuk demonstrasi secara langsung dengan melibatkan peserta secara aktif.
Pelatihan tentang kesinambungan produk dan teknik pemasaran produk olahan TOGA sehingga dapat menjadi andalan perekonomian bagi masyarakat Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu Kota Kendari dan secara luas bagi perekonomian di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Strategi pemecahan masalah dituntaskan dengan memberikan informasi, meningkatkan pemahaman, dan wawasan pada masyarakat tentang jenis-jenis TOGA, pengolahan dan pemanfaatannya sebagai produk kesehatan yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi COVID-19 serta pengemasan dan pemasaran produk sehingga menjadi peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat. Antusiasme masyarakat selama kegiatan berlangsung terlihat dengan banyaknya permintaan untuk pembimbingan di rumah-rumah warga secara langsung. (*)

Artikel ini telah dibaca 222 kali

Baca Lainnya

Azhari-Adam, Mewujudkan Buton Tengah Sebagai Kota Pendidikan dan Santri

30 September 2024 - 17:17

Anton-Abbas Menuju Kolaka Utara yang Unggul

25 September 2024 - 22:14

Muna Barat Menuju Liwu Mokesa Bersama Darwin-Ali Basa

24 September 2024 - 20:20

Orang Miskin Harus Sekolah

2 Juni 2024 - 09:58

Dr. Hans Kwee: Pemerintah Diminta Memastikan Investasi Asing Ekstraktif Memiliki Nilai Tambah

11 Juli 2023 - 10:04

Dr. Hans Kwee

Pemilu dan Tradisi Politik Uang

27 Februari 2023 - 09:02

Trending di Opini