SULTRAKITA.COM, KOLAKA – PT. Antam, Tbk. UBPN Kolaka menggelar berbagai aksi lingkungan sepanjang Juni hingga Juli 2023. Rangkaian ini dimulai dengan kegiatan penanaman pohon endemik pada area reklamasi yang telah dilaksanakan Senin (5/6/2023) dibuka langsung oleh Pls. General Manager PT. Antam, Tbk. UBPN Kolaka, Ridho Anggoro Adhi Kusumo dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Mine Environmental Management Assistant Manager PT. Antam, Tbk. UBPN Kolaka, Charles Andrianto menjelaskan, kegiatan penanaman dilaksanakan pada salah satu area rehabilitasi lahan bekas tambang Tahun 2023 yaitu bukit Rubicon dengan luasan ±8 Ha. Berbagai tanaman endemik yang digunakan dalam kegiatan rehabilitasi lahan bekas tambang ditanam oleh para peserta. Jenis-jenis tanaman yang ditanam diantaranya rengas/mangga-mangga (Buchanania arboreschens), tirotasi (Astonia macrophylla), kayu bitti (Vitex coffasus), Kayu Besi (Xanthostemon aurantiacus) serta cemara laut (Casuarina equisetifolia).
“Di tahun 2023 sendiri PT. Antam, Tbk. UBPN Kolaka merencanakan melakukan rehabilitasi lahan bekas tambang seluas 30 Ha dengan jumlah pohon yang ditanam kurang lebih 48.000 pohon.” Charles menambahkan, Senin, (05/06/2023).
Kegiatan yang melibatkan management, penanggung jawab operasional (PJO), serikat pekerja serta pekerja baik karyawan Antam maupun mitra kerja, juga dilaksanakan penandatanganan komitmen pengendalian sampah.
“Selain mendatangani komitmen tersebut dilaksanakan juga sosialisasi penggunaan tumbler/jug/botol dalam bekerja sebagai pengganti penggunaan air minuman dalam kemasan (AMDK) dalam rangka mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai,” ujarnya.
Sementara itu, Health Safety and Environment (HSE) Specialist PT. Antam, Tbk. UBPN Kolaka, Manasje selaku koordinator CCU 2023 wilayah Kolaka, menjelaskan, pada pesisir Pomalaa area pantai yang dibersihkan sekitar 800 meter persegi dan jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan mencapai ratusan kilogram (kg).
“Dalam kegiatan yang diikuti oleh pekerja baik karyawan Antam, mitra kerja serta mahasiswa yang sedang melaksanan kerja praktik, sampah yang berhasil dikumpulkan sebanyak 164,6 kg. Sampah tersebut terdiri dari 10,4 kg sampah organik dan 154,2 kg sampah anorganik yang sebagian besar merupakan sampah plastik. Sampah-sampah yang sudah terkumpul selanjutnya dibawa ke TPA untuk pengelolaan lebih lanjut,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Health, Safety and Environment (HSE) Manager PT. Antam, Tbk. UBPN Kolaka mengatakan, dalam operasinya PT. Antam, Tbk. UBPN Kolaka mengelola sampahnya secara mandiri. Seluruh sampah yang berasal dari kegiatan domestik, pabrik dan fasilitas penunjang senantiasa dikumpulkan dan dikelola pada fasilitas TPA. Di tahun 2023 PT. Antam, Tbk. melakukan uji coba penerapan peyeumisasi dalam pengelolaan sampah. Dalam kegiatan ini sampah domestik yang terkumpul difermentasi untuk meningkatkan nilai kalorinya.
“Peningkatan nilai kalori pada sampah tersebut menyebabkan sampah yang semula tidak bermanfaat menjadi memiliki potensi untuk dapat digunakan sebagai subtitusi bahan bakar. Peyeumisasi sendiri dilakukan dengan melakukan fermentasi terputus, yakni membiarkan mikroorganisme memecah hidrokarbon rantai panjang menjadi hidrokarbon yang lebih pendek namun tidak sampai selesai dan menyisakan alkohol sebagai produknya sehingga memiliki nilai kalori yang lebih tinggi dari sampah semula. Kelebihan dari peyeumisasi ini adalah fermentasi yang dilakukan tidak perlu memisahkan antara sampah organik dan anorganik karena keduanya sudah memiliki nilai kalori.” katanya.
Selain kegiatan penanaman dan CCU, juga dilaksanakan sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan limbah padat non B3 pada Selasa (13/6/2023).
“Dalam kegiatan ini seluruh penghuni perumahan PT. Antam, Tbk. UBPN Kolaka berpartisipasi melakukan segregasi sampah untuk dikelola sesuai jenisnya. Harapannya dengan seluruh rangkaian aksi lingkungan yang akan terus berlangsung sepanjang bulan Juni 2023, PT. Antam, Tbk. dapat berpartisipasi menjadikan bumi ini lebih hijau dan indah serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan,” pungkasnya. (bak)