SULTRAKITA.COM, WAKATOBI – Seekor Lumba-lumba ditemukan terdampar di Dermaga Usuku Tomia. Dari keterangan saksi diketahui kondisi Lumba-lumba itu penuh luka disekujur tubuhnya.
Lumba-lumba terdampar ini pertama kali ditemukan oleh La Hiri, warga sekitar Kelurahan Bahari, Kecamatan Tomia Timur, Jumat (20/8).
Saat itu, sekitar pukul 6 pagi, La Hiri yang sedang berada di Dermaga Usuku, tiba-tiba melihat Lumba-Lumba yang terdampar dalam Kondisi Penuh Luka. La Hiri yang kaget lalu bergegas memanggil orang untuk menyelamatkan Lumba-lumba tersebut.
” Saya ke dermaga pagi-pagi, tiba-tiba saya lihat itu Lumba-lumba sudah mengapung di pinggir dermaga dengan keadaan luka parah, tapi tidak tau juga penyebabnya dan itu masih hidup. Tidak lama setelah itu, saya pulang kerumah sambil saya kasitau orang-orang disekitar situ kalau ada lumba-lumba terdampar, ” ucapnya saat dikonfirmasi.
Mendengar kabar dari masyarakat tentang Lumba-lumba terdampar, Muhammad Sukriman salah satu pegiat lingkungan, kemudian bergegas menuju Dermaga Usuku untuk melihat langsung kondisi Lumba-lumba tersebut.
” Saya langsung mengamati lumba-lumba ini dan mendokumentasikan dalam gambar dan video. Setelah itu saya menghubungi pihak Balai Taman Nasional Wakatobi (BTNW) seksi wilayah III untuk melihat kondisi lumba-lumba yang sudah lemas ini dan sambil menunggu pihak BTNW datang, saya kembali ke rumah untuk mengambil beberapa peralatan,” ungkapnya.
Lanjut Sukriman, beberapa menit kemudian, saat ia kembali Dermaga Usuku, Lumba-lumba tersebut sudah tidak ada. Berdasarkan informasi dari masyarakat, diketahui Lumba-lumba itu telah giring menuju laut yang lebih dalam.
” Masyarakat yang melihatnya iba dan berusaha untuk mengembalikannya ke laut. Tapi kemungkinan besar Lumba-lumba itu tidak akan bertahan lama dengan kondisi Luka seperti itu, dan kalau bangkainya ditemukan, akan segera ditangani oleh pihak terkait. Ini mengingatkan kita tentang bangkai Paus yang ditemukan beberapa tahun lalu, setelah diperiksa didalam perutnya banyak sampah plastik. Nah, bangkai Lumba-Lumba yang ini dikhawatirkan jangan sampai mengalami hal yang sama,” ujar Sukriman.
Sementara itu menurut Iwan Kepala SPTN wilayah III, Tomia-Binongko, saat timnya tiba di Lokasi, sudah tidak ada lumba-lumba tersebut. Jika masih ada, akan segera dilakukan pengidentifikasian lebih jauh, apalagi menurut keterangan saksi dilapangan kalau hewan itu masih hidup.
” Sekiranya sakit dan susah untuk kembali ke laut, idealnya harus dilakukan penanganan. Tapi kalau memang benar-benar sudah mati, maka pihak kami akan melakukan pemeriksaan terhadap luka-lukanya dan penyebab lainnya. Memang terlihat dalam video itu ada dua lubang luka dan beberapa memar merah di kulit Lumba-Lumba, jadi kalau bangkainya ditemukan, segera kami lakukan penanganan,” jelasnya. (AN)